SYAHADAT CYNTHIA
Oleh: Jum’an
Waktu saya cangkok ginjal di China ada seorang perawat berkata kepada saya: Part of you is Chinese now. Sebagian dari saya adalah China katanya, karena ginjal saya berasal dari mereka. Itulah ikatan biologis antara saya dengan bangsa yang berjumlah 1,3 milyar lebih itu. Saya juga pernah belajar proses polimerisasi di Taiwan selama enam bulan. Terakhir saya bergaul dengan mereka beberapa tahun lalu ketika sebuah perusahaan jasa perminyakan dari provinsi Shandong bekerja sama dengan kantor tempat saya bekerja. Tak mungkin tidak, bangsa yang jumlahnya seperlima penduduk dunia itu tentulah merembes dan merambah kemana-mana.
Menurut harian Arab News sekarang ini ada 4,600 pekerja China yang terlibat dalam Haramain Railway Project, yaitu proyek pembangunan jalur kereta api cepat dari Mekah ke Madinah lewat Jeddah dan Rabigh. Tahun lalu 600 orang lebih memeluk Islam. Kantor dakwah dan bimbingan untuk orang asing Saudi, atas izin Chinese Railway Company (CRC) membagikan Qur’an berbahasa China, keterangan serta petunjuk-petunjuk untuk mereka. CRC adalah Perusahaan Negara Kereta Api China, kontraktor utama Haramain Railway Project. Senang hati saya rasanya mendengar kenyataan yang tidak mungkin kita bayangkan diwaktu yang lalu. Berkat modernisasi dan teknologi mereka berada disana dan memeluk Islam dengan sukarela. Seperti jatuh cinta pada pandangan pertama. Ini adalah fenomena yang memperkaya memori saya tentang bangsa yang pada zaman Rosululloh hanya merupakan simbol sesuatu yang sangat jauh dan asing: Tuntutlah ilmu walaupun sampai kenegeri China!
Pengaruh Cina dalam diri saya terus berlanjut. Cynthia gadis cantik bermata sipit yang ceria jatuh cinta dengan Dani, keluarga saya. Cynthia adalah keturunan suku Hokian, leluhurnya berasal dari provinsi Fujian. Dari keluarga katholik yang taat dengan istiadat yang kuat. Sedangkan Dani seperti saya sunni, bla bla bla. Tentu tidak mudah menjelaskan Islam kepada Cynthia yang serba informed dan lulusan Australia. Dani tidak akan sanggup menguraikan dengan jelas apakah itu sunni, syiah, ahmadiyah, nu, muhamadiyah, FPI dan Ansarut Tauhid. Belum lagi tentang poligami, jilbab, halal haram dan sebagainya. Kalau tidak karena hidayah Illahi dan fikiran yang terbuka oleh cinta asmaranya kepada Dani, sulitlah untuk membayangkan Cynthia akan memeluk Islam. Tetapi dia megucapkan syahadat bulan lalu sesudah pendalaman yang cukup. Uniknya ditengah keresahan dalam keluarga yang tidak siap menerima kenyataan ini, anak-anak dikeluarga Dani semuanya jatuh hati kepada Cynthia yang dimata mereka bak bidadari sorga yang bisa terbang. Penampilannya trendy, baju dan semua pernak-pernik hiasan yang dipakainya serba indah dan menarik. Dan dia suka anak-anak.
Dani juga tidak perlu memeras otak mempelajari buku-buku agama dan memberi penjelasan tentang semua kontroversi umat Islam kepada Cynthia. Bapak HM Syarif Tanujaya, ketua Pembina Iman Tauhid Islam DKI (dulu Persatuan Islam Tionghoa Indonesia atau PITI) telah membantu sepenuhnya dengan suka rela. Berasal dari etnis China, Om Syrif (begitu Dani memanggilnya) bukan hanya membekali Cynthia dengan pemahaman tentang Islam tapi juga cara mengatasi konflik keluarga yang terjadi, sampai mengajari resep masakan chinese food yang halal. Hari pertama puasa saya berkata: ”Dan, biar Cynthia puasa setengah hari saja. Kasihan” Dijawabnya: ”Dia niat puasa penuh kok”. Ternyata berhasil. Welcome aboard Cynthia……