Bulan: September 2012

MENOPAUSE DAN ANAK MAMA

MENOPAUSE SALAH MENANTU ATAU ANAK MAMA

Oleh: Jum’an

 Membicarakan menopause secara  terbuka rasanya aib dan tidak sopan seperti menjemur celana dalam didepan rumah. Mungkin dokter atau ustazah yang layak untuk membahasnya karena menopause merupakan fenomena penting dan khas dalam kehidupan wanita. Penjelasan ilmiah tentang sebab musabab dan hajat dibalik menopause juga tidak menarik karena selalu dikaitkan dengan pengertian evolusi dan hypotesa yang berbau Teori Darwin yang telah menuding kita sebagai keturunan monyet. Secara ilmiah kata mereka, menopause terjadi sebagai akibat evolusi manusia dari zaman ke zaman. Pada awalnya, ribuan atau jutaan tahun lalu, semua wanita bisa hamil sampai tua, sama seperti anak-anak perempuan serta menantu mereka. Terjadilah semacam persaingan kebutuhan sumber daya diantara mereka karena mereka tinggal secara berkelompok. Tetapi lama kelamaan secara berngsur-angsur persaingan itu menurun dan para ibu tua kalah bersaing secara alamiah (natural selection) menjadi tidak lagi bisa beranak. Begitu sekilas penangkapan saya tentang asal-usul terjadinja menopause dalam ilmu pengetahuan. Tidak enak kan kalau dibilang anda mengalami menopose karena kalah bersaing dengan menantu? (click!)

Saya lebih suka memahaminya sebagai sunnatullah. Memang kehendak Allah demikian dan sudah sepantasnya bagi kaum wanita. Jadi tanpa beban perasaan kita dapat mencari hikmah dan rahasia dibalik fenomena yang unik itu. Hamil dan melahirkan anak pada usia lanjut memang riskan bagi kesehatan seorang wanita. Maka mungkin Allah melindungi dengan hilangnya kesuburan mereka pada usia 50-an. Kalau seorang gadis menikah pada usia sekitar 20 tahun dan melahirkan anak, maka ketika ia berusia 40-an nanti, putrinya atau menantunya (kalau anaknya laki-laki) tiba gilirannya untuk hamil dan melahirkan anak mereka. Sebagai seorang suami alangkah risinya bila isterinya hamil, ibunya sendiri hamil dan ibu mertua juga hamil secara bersamaan. Apalagi kalau dia merupakan satu-satunya sumber keuangan yang diandalkan. Jadi memang sudah sepantasnya bila seorang wanita tidak lagi subur pada saat anak dan menantunya mengadung.  Sebagai gantinya Allah memberinya cucu untuk ditimang dan disayang -yang akan membuatnya bahagia dan berumur panjang.

Menopause merupakan fenomena langka dalam dunia hewan. Selain manusia, ikan paus pemburu (killer whale) adalah satu diantara beberapa spesies yang para betinanya mengalami menopause sebelum akhir masa hidup mereka. Paus pemburu betina mengalami menopause pada usia 40 tahun dan dapat terus hidup sampai usia 90 tahun. Dalam penelitian terbaru para ilmuwan mengatakan bahwa bagi paus jenis ini, menopause mungkin bertujuan agar mereka (para ibu tua) dapat merawat anak-anak mereka sampai dewasa. Dr. Daniel Franks, pakar biologi Universitas York Inggris menyatakan bahwa paus pemburu jantan mirip dengan “anak mama” yang kesulitan untuk bertahan hidup tanpa bantuan ibu mereka. Hajat ibu untuk merawat anak-anak mereka sampai dewasa adalah sunnatullah mengapa paus betina bertahan hidup 50 tahun pasca menopause mereka. Memiliki seorang ibu menopause yang selalu berada didekatnya meningkatkan peluang paus jantan dewasa untuk bertahan hidup, tetapi tidak demikian halnya bagi anak paus betina.

Kematian ibu, bagi paus pemburu jantan yang berusia diatas 30 tahun berarti kemungkinan besar ia akan mati pada tahun itu juga, sedang bagi paus betina tidak. Ilmuwan menduga, induk paus yang  penyayang itu sengaja memfokuskan hidupnya pada kelangsungan hidup anak lelakinya dengan harapan akan dapat memberikan banyak cucu yang akan melanjutkan keturunannya. Emma Foster peneliti dari Universitas Exeter mengatakan: “Paus pemburu adalah hewan yang luar biasa dan kelompok sosial mereka benar-benar khas dimana ibu dan anak-anak mereka berkumpul seumur hidup.” Menopause mereka begitu panjang, sehingga cukup waktu untuk mengasuh anak-anak mereka sampai dewasa.”

Mengasuh anak sampai dewasa? Entahlah; tetapi keponakan saya yang sarjana  selalu minta nasehat dari ibunya yang 55 tahun lebih dalam kehidupan sehari-hari. Anak mama? Tak apa! Semoga menjadikan ibunya panjang umur!

KRISIS KEJANTANAN GLOBAL

KRISIS KEJANTANAN GLOBAL

Oleh: Jum’an

Menurut statistik PBB, jumlah penduduk dunia pada 2011 ada 7 miyar padahal seabad yang lalu hanya 1.65 milyar dan pada 2050 nanti akan mencapai 9 milyar lebih. Pertumbuhan yang demikian pesat menuntut ketersediaan bahan pangan, air bersih dan pemeliharaan kesehatan yang tidaklah semudah melahirkan anak. Menakutkan! Tetapi sebuah artikel dalam Live Science memberikan bukti-bukti adanya tanda-tanda bahwa laju pertumbuhan itu tidak akan sebagaimana yang dikhawatirkan, meskipun ini tetap merupakan kabar buruk. Berbagai penelitian ilmiah dan laporan fakta menunjukan bahwa jumlah dan mutu sperma kaum pria (striker terdepan penembus gawang lawan) ternyata terus-menerus mengalami penurunan. Dua puluh tahun lalu, British Medical Journal menerbitkan sebuah makalah tentang kualitas air mani laki-laki antara 1938 dan 1990. Kesimpulannya sangat mengejutkan yaitu bahwa selama 50 tahun itu kadar sperma kaum pria telah menurun drastis dari 113 juta sperma per cc air mani menjadi hanya separohnya yaitu 66 juta per cc.

Tulisan lain dalam L.A. Times menyatakan, sebuah bank sperma di Israel yang pada tahun 1991 menolak lebih dari 30% sperma dari donor karena mutunya rendah, sekarang menolak 80% donor karena kwalitas sperma yang makin menurun. Grace Centola, presiden Society for Male Reproduction yang selama 8 tahun meneliti data donor sperma di Boston Massachusetts sangat yakin adanya penurunan yang signifikan dari volume air mani, termasuk vitalitas sperma untuk berenang mengejar sel telur. Para ilmuwan mengatakan bahwa perubahan mutu sperma ini merupakan ancaman bagi kesuburan laki-laki dan perubahan fisiologis dalam tubuh manusia. Sebuah laporan dalam Mail Online Inggris meyebutkan, satu dari 5 pria di Inggris mengalami masalah kesuburan dan ini adalah krisis. Para ilmuwan telah mengingatkan bahwa keadaan akan semakin parah. Profesor Niels Skakkebaek dari Universitas Copenhagen bahkan menggambarkan masalah ini ‘sama seriusnya dengan pemanasan global’. Dan jika berterusan, trend ini mengindikasikan kaum pria akan benar-benar mandul dalam beberapa generasi saja. (bila ada waktu, baca blog saya KIYAMAT KAUM LAKI-LAKI disini).

Dari polusi berbagai bahan kimia, tuduhan terberat penyebab kemandulan kaum pria adalah dari estrogen sintetis (ethanol estradiol – bahan kimia yang digunakan dalam pil kontrasepsi yang 50 – 100 kali lebih kuat daripada estrogen alami), yang dikonsumsi oleh jutaan kaum wanita diseluruh dunia selama puluhan tahun. Hormon sintetis ini kemudian dikeluarkan melalui air seni wanita dan merebak ke selokan, sungai rawa-rawa dan instalasi pembersian air tanpa dapat dihilangkan maupun dimonitor oleh siapapun karena proses pengolahan air konvensional tidak dirancang untuk menangani estrogen. Sekitar 80% dari 139 sungai di Amerika terkontaminasi oleh senyawa estrogen. Dampak negative estrogen sintetis dalam air telah terbukti dalam banyak penelitian seperti banyaknya ikan jantan yang berubah kelamin dan hewan-hewan air lain yang kehilangan kejantanannya. Orang tak pernah menyangka bahwa pil KB akan berdampak pada populasi ikan! Para ahli tidak hanya takut pada perubahan kelamin pada ikan, tetapi lebih dari itu. Kesuburan kaum pria juga berada dalam risiko karena hormon dalam pil KB yang masuk kedalam sumber air minum. Bahwa estrogen sintetis dalam pasokan air kita membuat kaum pria kurang jantan. Apa kira-kira komentar kaum pria yang mendapatkan dirinya mandul dan itu disebabkan karena wanita menggunakan Pil KB? Mungkin begini: “Sialan! Saya dijadikan hewan kurban…….disuruh memuas-muaskan diri lalu disembelih mati kesakitan.” Bukankah dapat dikatakan, ketika kaum wanita menelan pil KB, kaum pria dimandulkan tanpa sadar seolah-olah diberi kepuasan seksual tanpa risiko pasangannya hamil dan beranak.

Profesor Richard Sharpe dari Medical Research Council Inggris mengatakan bahwa ganguan hormon ini mem “feminisasi” bayi laki-laki di dalam rahim, menyebabkan peningkatan cacat lahir, kanker testis, dan jumlah sperma rendah. Itukah sebabnya kita makin banyak melihat pemain sinetron yang keperempuan-perempuanan di TV? Bermula dari ketakutan ledakan penduduk dunia, manusia berusaha susah-payah dengan penuh harapan untuk mengatasinya. Tanpa diduga usaha itu menusuk balik dari arah yang tidak diduga yaitu menjadikan kaum pria sebagai korbannya. Mereka makin kurang jantanan, mandul, penyakitan atau menjadi bencong. Apa daya. Manusia telah berbuat, mereka juga yang harus menanggung akibatnya. Atau terserah apa kata anda……….

Referensi:

http://www.livescience.com/22694-global-sperm-count-decline.html

http://www.dailymail.co.uk/health/article-105466/Fertility-timebomb-drinking-water.html

http://www.marymeetsdolly.com/blog/index.php?/archives/968-Male-infertility-and-the-Pill.html

http://voices.yahoo.com/estrogen-levels-water-alarm-scientists-4678515.html

http://articles.mercola.com/sites/articles/archive/2009/06/04/Common-Chemicals-Threaten-Male-Fertility.aspx

PERKOSAAN YANG SAH


PEMERKOSAAN YANG SAH

Oleh: Jum’an

Dalam rangka membela sikap anti aborsinya, Todd Akin seorang anggota konggres di Amerika telah memberikan pernyataan yang dianggap blunder dan merusak reputasinya sendiri dalam memperebutkan kursi Senat. Dalam sebuah wawancara ia ditanya bagaimana sikapnya terhadap wanita yang hamil karena diperkosa, apakah juga tidak diizinkan untuk menggugurkan kandungannya. Ia menjawab bahwa pertama, sangat sedikit wanita yang hamil karena diperkosa. Dan kedua, menurut informasi dari para dokter yang ia ketahui, jika perkosaan itu sah (legitimate rape) maka tubuh wanita memiliki kemampuan alami untuk mengusir sperma sang pemerkosa. Bahwa fisiologi tubuh wanita akan terpanggil dengan sendirinya untuk melindungi diri dari kehamilan. Tubuh wanita, katanya, “memiliki cara untuk mencegah hal semacam itu.” Pernyataan ini tidak hanya secara ilmiah tidak akurat, tetapi juga menyakitkan hati para wanita pada umumnya, terutama para korban kekerasan seksual dan pemerkosaan khususnya. (Menurut statistik di Amerika, 61% dari korban perkosaan adalah perempuan di bawah usia 18, dan 1 dari 15 korban perkosaan mengalami kehamilan.)

Istilah pemerkosaan yang sah (legitimate) itulah yang kemudian merebak dan menuai serangan balasan yang bertubu-tubi. Sebagian komentar mengajari, seharusnya Akin menggunakan kata-kata “actual rape” atau dalam bahasa sehari-hari kita “pemerkosaan betulan”, dimana jelas-jelas terjadi pemaksaan. Bagaimana orang membedakan perkosaan yang sah dan tidak sah, apalagi untuk kepentingan izin aborsi? Walhasil istilah sah dan tidak sah, tidak nyambung bila dikaitkan dengan kata pemerkosaan. Lagi pula penyataan Akin tentang kehamilan akibat pemerkosaan itu memberi kesan bahwa wanita yang hamil akibat perkosaan dipojokkan seolah-olah ia menikmati pemerkosaan itu, sehingga pintu rahimnya tidak bersedia menutup untuk mencegah kehamilan. Bahkan timbul pengertan bahwa perkosaan adalah tidak sah (palsu, pura-pura) bila gerak-gerik dan ucapan pihak perempuan ditafsirkan oleh pihak laki-laki bahwa ia setuju atau dianggap kurang gigih dalam menolak ajakan sehingga pemerkosaan itu terjadi. Padahal gerak-gerik dan ucapannya disebabkan oleh keterbatasan dirinya dalam ber-ekspresi.  Sikap anti aborsi dan pengertian tingkat kejahatan dalam pemerkosaan adalah dua hal yang berbeda.

Ingatkah anda ketika seorang tokoh politisi kita mengatakan bahwa banyaknya perkosaan karena perempuannya berpakaian tidak pantas sehingga merangsang hasrat laki-laki untuk memperkosanya? Para korban perkosaan (baik mereka penumpang Angkutan Kota, mahasiswi atau pembantu rumah tangga yang kebanyakan berpakaian sopan) merasakannya seperti sudah jatuh tertimpa tangga pula. Sebagai responnya, ketika mereka berdemonstrasi didepan Hotel Ineonesia mereka membawa slogan yang berbunyi: “Do not tell us how to dress. Tell them not to rape” Jangan hanya mengajari cara kami berpakaian. Larang mereka memperkosa kaum wanita. Pemberantasan kejahatan seksual adalah suatu hal yang serius. Jangan hanya dicegah dengan menyuruh wanita berpakaiaan sopan.

Betapa banyak gadis jujur dan sederhana dari desa yang mengadu nasib kekota besar dengan pakaian dan adat yang sopan, bertemu dan mendapat janji instan dari pemuda di terminal bus yang langsung membawanya kegubuk kosong untuk memperkosanya beramai-ramai. Para politisi dimana-mana memang………………

Sumber:

  1. http://blogs.tribune.com.pk/story/13673/todd-akin-what-is-legitimate-rape/
  2. http://www.huffingtonpost.com/jason-salzman/todd-akin-legitimate-rape_b_1821790.html
  3. http://voices.kansascity.com/entries/todd-akin-man-who-answered-claire-mccaskills-prayers/
  4. http://tabsir.net/?p=1734