ALANGKAH SENANGNYA JADI PEGAWAI
Oleh: Jum’an
Tahukah anda berapa bunga deposito sekarang? Setengah persen sebulan. Artinya deposito sejuta hanya akan menghasilkan bunga lima ribu rupiah dan deposito sepuluh juta baru menghasilkan lima puluh ribu sebulan. Kalau biaya keluarga anda 5 juta sebulan dan mau mengandalkan dari bunga deposito, anda harus mempunyai simpanan sebesar satu milyar di bank. Bagi anda yang lain yang pengeluarannya sepuluh juta sebulan harus punya deposito dua milyar.
Untuk seorang pegawai yang biasanya tidak becus berbisnis karena otaknya memang otak birokrat, deposito merupakan pilihan utama sesudah umur 55 nanti. Mudah dimengerti kalau dia berusaha mengumpulkan sedikitnya dua milyar sebelum pensiun, bagaimanapun caranya. Kalau anda tidak memahami tandanya anda yang kurang gayus (eh, kurang gaul). Kalau tidak bersiap-siap dari sekarang, bagaimana dia harus membiayai sisa hidupnya yang masih seperempat abad lagi?
Saya pernah menikmati hidup yang lebih mudah dan sederhana. Hidup yang lebih layak ditempuh. Waktu kecil dulu keluarga saya hidup dari sepetak sawah dan sedikit tanah pekarangan. Hasil panen padi dikeringkan dan disimpan dalam lumbung yang terletak didalam rumah. Setiap kali padi diambil dari lumbung dan ditumbuk menjadi beras. Sebagian untuk dimakan dan sebagian kecil lagi dijual kepasar untuk membeli bahan-bahan yang tidak bisa diperoleh dari tanaman seperti sabun, garam dan ikan asin. Begitu berjalan dari musim panen ke musim panen berikutnya. Apabila musim kemarau terlalu panjang dan padi dilumbung tidak mencukupi, sumber karbohydrat kami ganti singkong atau jagung.
Hidup desa yang alami itu telah lama hilang karena nasib telah membawa saya kekehidupan kota yang serba uang. Sawah dan pekarangan itu telah bertukar menjadi gaji bulanan. Lumbung padi telah berubah menjadi nomor rekening, lesung dan alunya menjadi kartu kridit. Itulah andalan hidup saya dari bulan kebulan dari tahun ketahun. Hidup gajian memang mengkhawatirkan. Ada demo ada pehaka, ada absen dan skorsing dan masih banyak lagi.
Rasanya dulu hidup saya murni berada dalam lindungan Alloh, tetapi sekarang seperti banyak yang merecoki. Atasan, serikat buruh, absen, ya Pak ya Bu…
Tapi tunggu dulu… Meskipun sampai karatan jadi pegawai mustahil untuk mengumpulkan dua milyar, saya bersyukur karena cukup sandang dan cukup pangan. Papanpun ada ala kadarnya. Saya pernah di pehaka, tetapi diberi pesangon cukup dan bulan berikutnya diterima ditempat lain dengan gaji yang lebih besar. Pehaka pun bisa membawa berkah. Sementara tidak sedikit bisnismen yang bangkrut dan petani yang bertambah miskin. Mungkin semua sama saja. Hanya saja, lain tanaman lain pula pupuk dan hamanya. Siapa tahu menjadi pegawai paling murah pupuknya paling ringan hamanya. Ada bonus, ada cuti, ada THR dan ada pesangon. Alhamdulillah alangkah senangnya menjadi pegawai……..