KITA RAJA TEGA

KITA RAJA TEGA

Oleh Jum’an

Pada Perang Dunia kedua, letnan Gestapo Adolf Eichmann membantai ribuan kaum Yahudi di kamar-kamar gas di Auschwitz Austria. Didepan pengadilan maupun dalam buku memoirnya dia berkata: Saya sama sekali tidak menyesal.

Pada tahun 1968 Letnan William Calley dengan kesatuannya membantai 500 orang tua, perempuan dan anak-anak didesa My Lai Vietnam. Ia dijatuhi hukuman seumur hidup yang kemudian dirubah oleh Presiden Nixon menjadi hanya tiga tahun kurungan. Sekarang, lebih 40 tahun kemudian, seperti tanpa rasa berdosa menyatakan bahwa dia hanyalah menjalankan perintah atasannya.

Di beberapa negara Afrika ribuan anak-anak direkrut menjadi tentara yang sanggup menyiksa orang tua tanpa rasa iba. Tragisnya lagi 40 persen child soldiers ini adalah anak-anak perempuan. Ishmael Beah dari Sierra Leone yang masuk tentara pada umur 12 tahun menuliskan pengalamannya selama menjadi tentara bocah dalam bukunya yang best seller A Long Way Gone.

Adolf Eichmann, William Calley, Ishmael Beah ataupun pasukan Gerwani saat G30S PKI menunjukkan bukti bahwa orang awam dengan keseharian yang manusiawi bisa berubah menjadi monster yang menakutkan dan tanpa rasa berdosa. Benarkah manusia bisa dengan mudah berubah menjadi Raja Tega? Rupanya memang begitu.

Dr. Stanley Milgram (meninggal 1984) adalah professor psikologi dari Yale University yang pada tahun 1961 mengadakan eksperimen yang sangat terkenal tentang Ketaatan Orang Kepada Otoritas. Eksperimen itu dengan meyakinkan membuktikan bahwa mayoritas orang biasa, laki-laki maupun perempuan, dapat berbuat keji yang diluar dugaan hanya dengan alasan sesuai perintah, hormat kepada atasan, sesuai prosedur dsb. Bagi yang ingin tahu lebih dalam tentang eksperimen ini, masukkan Stanley Milgram’s Experiment kedalam seacrh engine, akan banyak sekali pembahasan tentang hal itu. Bahkan anda bisa melihat video tentang eksperimen Milgram ini. Hasil eksperimen ini diantaranya dijadikan referensi sebuah tesis (Hannah Arendt) yang mencoba membuktikan bahwa Adolf Eichmann yang membantai kaum Yaudi dikamar gas Auschwitz, bukanlah seorang monster sadis melainkan sekedar seorang birokrat yang taat memenuhi kewajibannya.

Sepertinya karakter manusia yang mudah berbalik ini tersirat dalam surat Yasin ayat 77: Apakah manusia tidak memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setitik sperma, maka tiba-tiba ia menjadi penantang yang nyata!

Lalu kepada siapakah kita berlindung dari iktikad jahat para pemimpin dunia?

Ya muqallibal qulub, tsabit qulubana ala diinik, ya mushariful qulub, sharrif quluubana ala tho’atik. Amiin.

3 tanggapan untuk “KITA RAJA TEGA

  1. dyahirawan said: dengan dalih ketaatan pada agama

    Saya tidak mengerti mengapa mereka sampai berfikir kesana. Membunuh anggota keluarga karena merasa aib. Dan mengira perbuatannya diridoi Tuhan. Bagaimana mereka bisa merasa yakin bahwa keinginan mereka sama dengan keinginan Tuhan. American syndrome?

Tinggalkan komentar